Posted by : SHINTA FESRI WANDIRA TI A 1907111419 Monday, October 5, 2020

 

Assalamualaikum…

Hi sobat blogger!!!

Kali ini saya akan memberikan info kepada kalian semua mengenai “APA SAJA PROSES MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK?”. Sebelum kita membahas apa saja prosesnya, terlebih dahulu kita harus mengetahui pengertian dari manajemen integrasi proyek. Berikut penjelasannya :

APA ITU MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK?

Ialah kumpulan aktivitas dan proses yang diperlukan untuk mengidentifikasikan, mendefinisikan, mengombinasikan, menyatukan dan mengoordinasikan berbagai proses dan aktivitas manajemen proyek dalam suatu proses yang berkesinambungan di dalam suatu group atau kelompok Proses Manajemen Proyek tersebut. Nah, didalam konteks integrasi in mencakup beberapa hal yang berhubungan dengan komunikasi, konsolidasi, control, dan Tindakan integratif untuk mengontrol manajemen proyek tersebut. Berikut proses manajemen inetrasi proyek :  

PROSES MANAJEMEN INTEGRASI PROYEK?


1.      Project Charter

Poject charter yaitu proses pembuatan dokumen secara formal untuk memperkenalkan eksistensi (keberadaan) suatu proyek atau sesuatu yang menyatakan bahwa proyek berjalan dan memberikan wewenang kepada manager proyek untuk menentukan arah berjalannya proyek tersebut. Para stakeholder kunci harus mendatangi project charter agar mengetahui perjanjian terkait kebutuhan dan tujuan dari proyek tersebut. Apabila telah ditandatangani maka itu merupakan keluaran pokok dari manajemen integrasi proyek.

2.      Pernyataan Lingkup Awal

Ialah suatu dokumen yang digunakan untuk  membuat serta memastikan pengeertian dari lingkup proyek itu sendiri. Pernyataan lingkup awal ini biasanya dibuat selama inisiasi proyek dan kemudian membuat detail lingkupnya sejalan dengan perkembangan proyek . Pernyataan lingkup awal juga berguna untuk mencegah scope creep, yakni suatu kecenderungan lingkup proyek yang semakin membesar.

Isi dari pernyataan lingkup awal yaitu :

a.       Tujuan proyek

b.      Karakteristik  dan ketentuan produk/jasa

c.       Batasan proyek

d.      Deliverables (hasil setiap tahap dalam proyek)

e.       Kriteria dari produk yang diterima

f.        Asumsi dan hal-hal yang menjadi rintangan proyek

g.      Struktur organisasi proyek

h.      Daftar resiko awal

i.        Ringkasan jadwal proyek

j.        Gambaran kasar besarnya etimasi dari biaya

k.      Konfigurasi manajemen yang dikehendaki

l.        Deskripsi persetujuan yang dikehendaki

3.      Rencana Manajemen Proyek

 dokumen yang berguna untuk mengkoordinasikan atau merancang seluruh dokumen perancangan proyek dan untuk membantu dalam memandu pelaksanaan dan pengendalian dari proyek yang dilakukan. Rencana-rencana yang telah dibuat dalam knowledge area yang lain merupakan suatu bagian dari rencana manajemen proyek secara keseluruhan.

4.      Eksekusi Proyek

eksekusi dari proyek yang dibuat mencakup pengaturan dan pelaksanaan pekerjaan yang telah dideskripsikan dalam rencana manajemen proyek. Dalam hal ini Sebagian besar waktu dan biayanya digunakan dalam proses eksekuni. Wilayah penerapan (aplikasi) proyek berpengaruh langsung terhadap pelaksanaan proyek karena produk proyek dihasilkan selama pelaksanaan berlangsung.

5.      Memantau dan Mengendalikan  Pekerjaan Proyek

Didalam proses pembuatan suatu proyek pasti mengalami perubahan, sehingga sangat dibutuhkan untuk membuat dan mengikuti proses untuk memantau dan mengendalikan perubahan tersebut. Memantau pekerjaan proyek ini mencakup mengumpulkan, mengukur, dan menyebarluaskan informasi dari kinerja proyek tersebut.

6.      Kendali Perubahan Terintegrasi

Kendali dari perubahan integrasi ini memiliki beberapa tujuan yaitu :

a.       Mempengaruhi factor-faktor yang menyebabkan perubahan untuk memastikan perubahan tersebut menguntungkan

b.      Memastikan perubahan itu memang terjadi didalam proses suatu proyek

c.       Mengatur perubahan dari proyek

Kendali perubahan terintegrasi seperti sebuah baseline. Yaitu, rencana manajemen proyek yang telah disetujui ditambah dengan perubahan-perubahan yang juga telah disetujui.

7.      Menutup Proyek

Untuk menutup sebuah proyek maka semua aktifitas harus diselesaikan, mentransfer pekerjaan (baik yang telah diselesaikan maupun yang dibatalkan) kepada pihak yang berwenang. Keluaran tersebut meliputi beberapa hal, yaitu :

a.       Prosedur penutupan secara administrasi

b.      Prosedur kontrak penutupan

c.       Produk atau jasa akhir

d.      Update asset organisasi

Itulah tadi proses dari “Manajemen Integrasi Proyek”. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ingin manbahkan baik berupa saran atau hal lainnya, silahkan komentar di kolam komentar ya sobat blogger!! Terimakasih 😊

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © Shinta Fesri Wandira - Disclaimer - Teknik Informatika -Privacy Policy-